Selasa, 03 Februari 2009

Mau Jadi Hacker?

..hacker bukanlah menjadi orang yang senang merugikan dan merusak milik orang lain...

Bagaimana cara menjadi hacker? Demikian pertanyaan yang kerap diajukan kepada saya. Pertanyaan ini memang singkat, tapi jawabannya bisa sangat panjang. Berikut ini jawaban singkat saya. Pertama-tama, untuk menjadi pakar di sebuah bidang dibutuhkan waktu. Tidak bisa menjadi hacker dalam satu atau dua minggu saja. Kalau menjadi script kiddies (yang hanya bisa
menjalankan program) sih bisa saja. Tapi, biasanya ini menjadi bahan tertawaan. Sama halnya untuk menjadi seorang pemain sepak bola yang jagoan, atau menjadi musisi yang andal,
dibutuhkan waktu untuk berlatih tahunan.

Seperti halnya seorang ibu yang hamil, dibutuhkan waktu sekitar 9 bulan sebelum anaknya lahir. Bayi tidak bisa dipaksakan untuk lahir dalam waktu 1 bulan tanpa menimbulkan masalah. Untuk itu, dibutuhkan kesabaran untuk belajar, banyak membaca, berlatih, dan praktik. Jangan terburu-buru. Sabar! Yang kedua, perlu diperhatikan masalah integritas. Menjadi hacker bukanlah menjadi orang yang senang merugikan dan merusak milik orang lain. Yang itu namanya cracker. Rugi dan percuma untuk menjadi cracker. Jika kita nakal dan merusak, maka orang lain tidak akan memberikan kesempatan kepada kita untuk belajar, apalagi untuk bekerja. (Apakah Anda akan mempercayai maling untuk belajar di rumah Anda? Apalagi untuk bekerja?) Jadilah orang yang jujur dan memiliki etos kerja yang tinggi.

Khususnya di bidang keamanan (security), integritas ini biasanya lebih diutamakan ketimbang kemampuan (skill). Buatlah “laboratorium” sendiri. Cara untuk melatih diri adalah dengan menggunakan komputer sendiri (tidak perlu merusak komputer orang lain). Harga komputer (bekas) sudah tidak mahal lagi. Tidak usah pakai komputer yang hebat-hebat. Komputer di rumah saya masih ada yang Pentium (I) 90MHz. (Bahkan ketika saya mulai bermain dengan Linux, computer saya hanya sekadar 386 SX, 16MHz, 2MB RAM.) Jika perlu, buat sebuah LAN yang paling tidak berisi dua komputer untuk mempraktikkan konsep LAN.


Untuk menghubungkan dua buah komputer, tidak perlu pakai hub, cukup dengan menggunakan
kabel UTP yang di-cross. Banyak-banyak bereksperimen di laboratorium ini. Contohnya, coba rakit (compile) kern el Linux, jangan hanya sekadar memasang (install) dari CD saja. Jika sudah berhasil, coba juga untuk merakit program dari GNU, misalnya coba rakit paket C compiler gcc. Dengan banyak merakit program dari source code, kita menjadi terbiasa dengan dialek-dialek programming yang sering digunakan oleh programmer atau hacker hebat. Dalam sebuah komunitas biasanya ada bahasa tertentu yang digunakan. Program atau tools yang ada biasanya menggunakan bahasa C, oleh sebab itu coba kuasai bahasa C.

Setelah itu, kuasai juga shell (sh atau bash) script atau perl script karena banyak tools yang bentuknya merupakan scripting. Bahasabahasa pemrograman yang lain juga bagus untuk dipelajari, akan tetapi C, sh, dan perl merupakan bahasa yang utama untuk hacker. Berguru kepada orang lain dapat dilakukan secara fisik, yaitu memang benar-benar dating bertemu dan melihat cara dia bekerja. Cara lain adalah dengan mengamati hasil karya guru tersebut dengan melihat source code dari program atau tools yang dia buat.

Lagi-lagi kemampuan membaca sangat penting. Membaca source code buatan orang lain pada mulanya memang tidak mudah. Namun kalau sudah sering dan kebetulan source code itu dibuat dengan baik karena disertai dengan komentar, maka membacanya lebih mudah. Selain source code, tools tersebut seringkali disertai dengan dokumentasi tentang konsep dan cara kerjanya. Baca juga dokumentasi ini. Bolak-balik di tulisan ini mengajak Anda untuk membaca. Memang membaca merupakan salah satu cara utama untuk meningkatkan ilmu. Saat ini sudah banyak buku komputer, pemrograman, dan Internet.

Sayangnya, buku-buku ini kebanyakan untuk level pemula dan belum banyak yang terjun ke topik yang lebih dalam karena mungkin tidak ada pasarnya. Saya sarankan juga untuk belajar bahasa Inggris, karena suka tidak
suka informasi dan bacaan terbaru (ataupun bacaan yang klasik) masih dalam bahasa Inggris. Yes?

Tidak ada komentar: